Home » Uncategorized » Rangkum Lesson Pertemuan 9

Rangkum Lesson Pertemuan 9

Ilmu Budaya Dasar (IBD) Dan Ilmu Sosial Dasar (ISD)
Kebudayaan (culture) sering dicampuradukan dengan masyarakat (society), yang sebenarnya arti keduanya berbeda. Kebudayaan adalah sistem nilai dan norma yang terorganisasi yang menjadi pegangan bagi masyarakat tersebut. Sementara masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagain besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.

Kebutuhan masyarakat yang sebagian besar telah dipenuhi oleh ciptaannya sendiri yaitu kebudayaan. Demikian luasnya ciptaan manusia itu tentunya menggunakan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari berbagai disiplin ilmu. Salah satu materi dasar yang berkitan dengan masyarakat ditelaah dalam Ilmu Sosial Dasar (ISD). ISD adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi sosial, sosiologi, psikologi sosial, ilmu politik, ekonomi, antropologi sosial dan lain-lain.

ISD merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Dalam ISD terdapat rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dan masalah sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

Materi ISD terdiri dari masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial hendaknya terlebih dahulu kita mengidentifikasi kenyataan-kenyataan masalah sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian ISD dibedakan atas tiga golongan yaitu :

Kenyataan-kenyataan yang ada di dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Dalam ilmu sosial dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
Sebagai contoh dalam konsep semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan konsep “kesatuan sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok/golongan.
Persamaan dan perbedaan kepentingan. Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya konflik/pertentangan, kerjasama, kesetiakawanan antar individu atau golongan.
Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lainya saling berkaitan.
ISD sebagai mata kuliah berkehidupan, bermasyarakat, dan pendidikan umum, dimana kita dapat memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat, diantaranya kita dituntut untuk :

Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya, mempelajarinya, secara kritis-interdisipliner.
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Lebih spesifik lagi bagi mahasiswa bahwa tujuan belajar ISD adalah agar :

Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
Takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
Sasaran studi ISD adalah aspek-aspek yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yg terwujud dari padanya. ISD meliputi dua kelompok utama, studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial, yang terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup dan membuat masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya. ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif, berarti konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.

Dalam menghadapi masalah sosial terciptalah berbagai disiplin ilmu diantaranya adalah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) sebagai alternatif pemecahan masalah sosial budaya. ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.

Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping mata kuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan.

Mata kuliah ISD bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. ISD diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.

Sedangkan IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Inti dari tujuan matakuliah IBD adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran manusia, khususnya kebudayaan, agar daya tangkap dalam berpikir, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih baik.

Sebenarnya antara IBD dan ISD saling terkait dan mempunyai banyak persamaan, sehingga susah untuk mencari perbedaannya. Salah satu persamaannya adalah sama-sama mempelajari tentang kemanusiawian yang pada dasarnya seperti yang kita ketahui kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri, jadi kita sebagai manusia haruslah bersosialisasi kepada banyak orang tanpa melihat warna kulit, umur, keturunan, kekayaan dan sebagainya. Satu lagi persamaan IBD dan ISD adalah keduanya sama-sama mengajarkan kehalusan atau tingkah laku dalam bermasyarakat.

Diharapkan setelah mempelajari IBD ini kita dapat bersosialisasi dengan orang lain, lalu berbudaya. Maksud berbudaya disini adalah agar kita tahu budaya kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki banyak budaya, maka diharapkan dapat memahami tentang keragaman budaya kita dan selalu berusaha menjaga budaya kita agar tidak di ambil oleh negara lain.

Dalam IBD juga ISD kita di ajarkan mengenai tata cata atau tingkah laku dalam bersosialisasi di lingkungan kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan yang kita sudah terbiasa dan juga di lingkungan yang baru, karena setiap lingkungan mempunyai cara pandang yang berbeda dalam bersosialisasi. Oleh karena itu kita harus bisa mengambill sikap yang tepat saat di lingkungan mana pun agar kita bisa diterima di lingkungan tersebut.

 


Leave a comment

Visitors

free counters

Archives

April 2016
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930