Home » Uncategorized » Bahan Ajar 3 – HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Bahan Ajar 3 – HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Bagian ini membahas tentang manusia sebagai makhluk budaya yang berkemampuan menciptakan:kebaikan, kebenaran, dan bertanggung jawab sebagai makhluk berbudaya manusia mendaya gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya . Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari topik ini ialah agar mahasiswa mampu memahami konsep konsep dasar tentang manusia sebagai makhluk budaya serta pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan menyikapi berbagai problema budaya yang berkembang dalam masyarakat .

1.Alam dan isinya merupakan ciptaan Tuhan .

Salah satu makhluk ciptaan Tuhan adalah manusia yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna . Hal ini disebabkan oleh karena manusia diciptakan Tuhan dibekali dengan akal dan Budi  yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

2.Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki oleh manusia. Berpikir merupakan perbuatan oprasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Sedangkan budi adalah merupakan unsur rohani dalam kebudayaan budi diartikan sebgai bathin manusia panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik dan buruk segala sesuatu .

3.Adapun fungsi akal adalah untuk berpikir ,kemampuan berpikir manusia mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku .

4.Dengan akal dan budi yang dimiliki manusia akan dapat memanfaatkannya untuk kepentingan pemenuhan yang bersifat primer  maupun yang bersfat sekunder .

5.Dengan akal budi yang dimiliki itu manusia dapat memfungsikannya untuk menciptakan sesuatu baik berupa barang yang berujud benda (material ) maupun yang tidak berujud benda ( imatrial ).

6.Dengan  akal budi  tersebut manusia memiliki daya cipta  rasa dan Karsa sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu dan semua itu dilakukan dengan penuh rasa (keindahan ) .

7.karya cipta  manusia tersebut merupakan kebudayaan karena sesungguhnya manusia adalah makhluk budaya.

8.Manusia adalah pelaku kebudayaan ia  menjalankan kegiatannya untuk mencapai sesuatu yang berharga baginya ,dan dengan demikian kemanusiaanya menjadi lebih nyata. Sesuatu yang merupakan angan angan kemudian diciptakan dan diwujudkan .

9.Manusia sebagai makhluk budaya memiliki kemampuan untuk menciptakan kebaikan ,kebenaran,keadilan dan bertanggung jawab .Sebagai makhluk berbudaya manusia dapat mendaya gunakan akal budinya yang halus untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya sendiri maupun  bagi masyarakat demi untuk kesejahteraan dan kesempurnaan hidupnya .

Hubungan Antara manusia

žManusia sebagai makhluk budaya mempunyai berbagai ragam kebutuhan yang dapat dipenuhi apabila berhubungan dengan manusia lain di masyarakat.

žžHubungan tersebut dilandasi oleh ikatan moral yang mewajibkan setiap pihak  mematuhinya. Berdasarkan hubungan moral tersebut ada ikatan hak dan kewajiban dalam keadaan yang seimbang.

žPemenuhan hak dan kewajiban yang seimbang ini akan menyenangkan, membahagiakan, menentramkan dan memuaskan setiap pihak. Inilah sebenarnya hakikat tujuan hidup manusia, yaitu terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani secara seimbang

Manusia adalah makhluk berbudaya dan beradabž

  • žManusia meninggalkan sisa-sisa peradabannya
  • Sisa peradaban yang megah dapat dibangun melalui cara-cara yang beradab
  • Pertemuan antar budaya dapat menimbulkan evolusi kultural atau pertempuran antar budaya
  • Paradaban hedonistis-konsumtif berbenturan dengan peradaban humanis

Manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial

  • žManusia adalah makhluk individual (berbeda yang satu dari yang lain) sehingga sebagai konsekuansinya harus menjadi makhluk sosial
  • žWujud makhluk sosial adalah interaksi antar manusia
  • žBentuk interaksi dapat kooperatif dan dapat pula kompetitif

Manusia sebagai makhluk berpikir dan bernalar

  • žHewan adalah makhluk berpikir tetapi tidak bernalar
  • žManusia dapat berpikir nalar
  • žDengan nalarnya, manusia mengembangkan ilmu dan teknologi
  • žDengan nalarnya manusia dapat membedakan yang baik dan yang buruk, yang indah dan yang tidak indah

Manusia sebagai makhluk susila atau  bermoral

  • žDi tangan manusia bermoral, ilmu dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan hidup bersama (sesama makhluk ciptaan Tuhan)
  • žDi tangan manusia yang tidak bermoral, ilmu dan teknologi dapat menjadi malapetaka

Manusia sebagai makhluk biologis

  • žMengikuti hukum-hukum biologi, fisika, dan kimia.
  • žTidak berbeda dari makhluk lain (tumbuhan dan hewan)
  • žBerupaya memenuhi kebutuhan biologis (makan, minum, bernafas, berkembang biak, dsb.)

Manusia sebagai makhluk berpotensi unggul

žPotensi manusia dapat dikembangkan hingga hampir tak terbatas

žOtak manusia memiliki 100-200 milyar sel otak, jauh melebihi yang dimiliki oleh hewan

žKemampuan mengembangkan ilmu dan teknologi yang hampir tak terbatas

Manusia sebagai pengemban misi pendidikan

  • žSemua manusia pada hakikatnya adalah pendidik meskipun bukan tenaga kependidikan
  • žSebagai pendidik, semua manusia mengemban misi untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kualitas pengabdian kepada Tuhan Yang Esa
  • žTanpa adanya kesadaran bahwa manusia adalah pendidik, manusia dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi

Manusia sebagai Makhluk Bhineka

žManusia memiliki kecerdasan:

  1. Logika-matematik
  2. Linguistik
  3. Musikal
  4. Jasmani-kinestetik
  5. Spatial
  6. Interpersonal
  7. Intrapersonal
  8. Natural
  9. Spiritual

Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Hakikat Kodrat Manusia

Hakikat kodrat itu adalah :

1)      sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa, dan karsa).

2)      sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya (lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya dan alam), dan

3)      sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan dan sesuai dengan hakikat kodratinya.

Hakikat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding mahluk lain. Manusia adalah makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens), manusia sebagai pembuat alat karena sadar keterbatasan inderanya sehingga memerlukan instrumen (homo faber), manusia mampu berbicara (homo languens), manusia dapat bermasyarakat (homo socious) dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu mengadakan usaha (homo economicus), serta manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious), sedangkan hewan memiliki daya pikir terbatas dan benda mati cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk pada hukum alam.

Problematika dan Hambatan Manusia Yang Berbudaya

Adapun problematika dan hambatan dai manusia yang berbudaya , yaitu :

Problematika Kebudayaan

Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang kita langsung menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa berfikir panjang dengan resiko efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa contoh problematika kebudayaan:

Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.

Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.

Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.

Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.

Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.

Kesimpulan

Manusia Sebagai Makhluk Budaya adalah Manusia yang diciptakan untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan. Manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya.

Problematika kebudayaan dan peradaban timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia.

Segala sesuatu yang dilakukan manusia sebagai hasil pemikiran akal dan budinya. Nilai, keyakinan, perilaku dan materi (yang muncul melalui proses interaksi sosial di masyarakat yang dilakukan manusia sebagai hasil material objects)

Kebudayaan memiliki kekuatan yg menghubungkan individu dengan kelompok,komunitas, dan masyarakat ==> Membedakan kelompok , komunitas dan masyarakat. Terdapat ide-ide yang kompleks dan digunakan sebagai pedoman atau acuan tentang apa yang harus diketahui, apa yang dilarang dan diperbolehkan. Kebudayaan mewarnai kehidupan, memberi identitas dan memiliki kekuatan memaksa anggota masyarakat melakukan tindakan sesuai nilai, norma dan pengetahuan yang dikandungnya

Leave a comment

Visitors

free counters

Archives

February 2020
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
242526272829